Siapa itu Agoy dari Jakarta Timur yang Viral di Media Sosial?
Ini arti dan asal sebenarnya dari kalimat kami Agoy dari Jakarta Timur di media sosial!
Di media sosial seperti Twitter, banyak warganet yang komen "kami Agoy dari Jakarta Timur". Kamu mungkin bertanya-tanya ketika melihatnya, emang apaan sih itu? Darimana asal fenomenanya?
Agoy itu sebenarnya adalah kebalikan nama dari Yoga. Bukan termasuk dalam bahasa gaul seperti yang mungkin dipikirkan orang. Agoy adalah sebuah panggilan dari seorang remaja bernama Yoga Samsulfallah yang berasal dari Jakarta Timur di media sosial. Saya nggak kasih fotonya dengan berbagai pertimbangan.
Anak Jaktim ini menjadi viral akhir-akhir ini karena videonya yang mengomentari beberapa permasalahan yang lazim ditemui di sekitar kita, tapi dengan artikulasi bicara yang belepotan atau gagap di Instagram.
Video yang awal mulanya membuat dia dikenal oleh warganet itu membahas masalah solidaritas teman. Bunyinya kayak begini…
" Kami Agoy dari Jakarta Timur. Lu jangan ngomongin solidaritas, es aja, es temen masih aja di lap kaya gini. *sambil ngelap sedotan ke bajunya* Yaelah, lu..Cabut lu jangan ngomongin solidaritas. Es aja temen, es.. Es aja.. "
Kelihatan nggak jelas, kan? Iya, saya yang dengerin dia ngomong juga berasa capek sendiri. Tapi penonton videonya banyak. Nggak tahu lagi dah sama selera warganet Indonesia. Internet memang tempat paling aneh yang pernah saya temui.
Dalam pembukaan setiap videonya, dia sering mengucapkan kalimat, "kami Agoy dari Jakarta Timur, "Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, kami Agoy dari Jakarta Timur."
Saya kurang paham, kenapa dia pakai kata "kami" alih-alih "saya/aku/gue" sebagai kata ganti tunggal orang pertama. Namun, kalimat itu kemudian sering dipakai oleh warganet sebagai candaan seolah mereka mempersonifikasikan ucapannya si Agoy.
Kadang omongannya ada benernya, tapi banyak juga yang nggak bener. Dan sebenarnya nggak ada yang spesial dari anak ini, kecuali cara bicaranya yang mungkin bagi sebagian orang terdengar khas.
Lha terus, apa yang membuatnya mendapatkan cukup banyak perhatian dari warganet di media sosial?
Yaaa, ujung-ujungnya sih cuma jadi bahan candaan baru warganet seperti Cimoy, Kekeyi, Kevin, Jamet Kuproy, dan lain-lain. Dan mungkin ada perasaaan simpati juga karena dia gagap. Namun, dengan keterbatasannya, seenggaknya dia berusaha untuk membuat konten walau sebenarnya nggak jelas. Kayak konten ini juga.
Seperti kata orang-orang bilang, jangan berhenti berkarya walau banyak yang menghujat Anda. Terus berkaryalah walau ada yang menganggapnya tak berguna.
Dan bila ada dari kalian yang bertanya, min kok sekarang bahasnya nggak sesuai topik blog? Kok nggak bahas Harvest Moon/Story of Seasons yang baru?
Jawabannya karena sekarang saya lebih senang mengamati dan bahas hal-hal aneh di media sosial. Saya menulis apa yang ingin saya tulis. Tapi, tetap saya akan bahas dan jawabin pertanyaan kalian tentang Harvest Moon/Story of Seasons di blog ini. Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini!
Agoy itu sebenarnya adalah kebalikan nama dari Yoga. Bukan termasuk dalam bahasa gaul seperti yang mungkin dipikirkan orang. Agoy adalah sebuah panggilan dari seorang remaja bernama Yoga Samsulfallah yang berasal dari Jakarta Timur di media sosial. Saya nggak kasih fotonya dengan berbagai pertimbangan.
Anak Jaktim ini menjadi viral akhir-akhir ini karena videonya yang mengomentari beberapa permasalahan yang lazim ditemui di sekitar kita, tapi dengan artikulasi bicara yang belepotan atau gagap di Instagram.
Video yang awal mulanya membuat dia dikenal oleh warganet itu membahas masalah solidaritas teman. Bunyinya kayak begini…
" Kami Agoy dari Jakarta Timur. Lu jangan ngomongin solidaritas, es aja, es temen masih aja di lap kaya gini. *sambil ngelap sedotan ke bajunya* Yaelah, lu..Cabut lu jangan ngomongin solidaritas. Es aja temen, es.. Es aja.. "
Kelihatan nggak jelas, kan? Iya, saya yang dengerin dia ngomong juga berasa capek sendiri. Tapi penonton videonya banyak. Nggak tahu lagi dah sama selera warganet Indonesia. Internet memang tempat paling aneh yang pernah saya temui.
Dalam pembukaan setiap videonya, dia sering mengucapkan kalimat, "kami Agoy dari Jakarta Timur, "Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, kami Agoy dari Jakarta Timur."
Saya kurang paham, kenapa dia pakai kata "kami" alih-alih "saya/aku/gue" sebagai kata ganti tunggal orang pertama. Namun, kalimat itu kemudian sering dipakai oleh warganet sebagai candaan seolah mereka mempersonifikasikan ucapannya si Agoy.
Kadang omongannya ada benernya, tapi banyak juga yang nggak bener. Dan sebenarnya nggak ada yang spesial dari anak ini, kecuali cara bicaranya yang mungkin bagi sebagian orang terdengar khas.
Lha terus, apa yang membuatnya mendapatkan cukup banyak perhatian dari warganet di media sosial?
Yaaa, ujung-ujungnya sih cuma jadi bahan candaan baru warganet seperti Cimoy, Kekeyi, Kevin, Jamet Kuproy, dan lain-lain. Dan mungkin ada perasaaan simpati juga karena dia gagap. Namun, dengan keterbatasannya, seenggaknya dia berusaha untuk membuat konten walau sebenarnya nggak jelas. Kayak konten ini juga.
Seperti kata orang-orang bilang, jangan berhenti berkarya walau banyak yang menghujat Anda. Terus berkaryalah walau ada yang menganggapnya tak berguna.
Dan bila ada dari kalian yang bertanya, min kok sekarang bahasnya nggak sesuai topik blog? Kok nggak bahas Harvest Moon/Story of Seasons yang baru?
Jawabannya karena sekarang saya lebih senang mengamati dan bahas hal-hal aneh di media sosial. Saya menulis apa yang ingin saya tulis. Tapi, tetap saya akan bahas dan jawabin pertanyaan kalian tentang Harvest Moon/Story of Seasons di blog ini. Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini!